Rabu, 20 Januari 2010

Arema Juru Selamat

Barangkali ungkapan tersebut patut diberikan atas skuad arema Indonesia, yang kemarin sore bermain kurang prima dan ditekuk 0–2 oleh tuan rumah Persebaya Surabaya .
Betapa tidak, rasa was-was dan ketir-ketir yang membuncah di dada aparat keamanan bakal terulangnya asusemper (amuk suproter empat September) 2006, tidak terbuktikan. Mungkin, kalau Arema bermain bagus dan mampu mengalahkan Persebaya, kondisinya tentu bisa saja berubah.

Arema sebagai tim besar, memang telah mengundang adrenalin panas dikalangan masyarakat Surabaya. Khususnya di benak pemain Persebaya dan para suporternya. Bukti panasnya adrenalin itu sudah dirasakan skuad Arema ketika hendak masuk stadion Tambaksari, sekitar pukul 14.00 WIB.
Bus Menggala bernopol N 6201 BL melesat dari Equator Hotel sekitar pukul 13.35 WIB menuju Tambaksari. Bus berisi ofisial dan pemain Arema ini, dikawal dua unit sepeda motor Satlantas Polwil Surabaya dan empat unit petugas Polwil lengkap dengan senapan otomatis.
Mulai dari Mayjen Sungkono hingga Jl Basuki Rachmad tidak terjadi insiden apapun atas rombongan ini. Meski, ratusan supporter masih beredar di sepanjang jalan menuju Tambaksari.
Tetapi karena pentingnya faktor keamanan sesampainya di depan Polsek Tegalsari, empat unit petugas sepeda motor lengkap dengan senapan otomatis ikut bergabung. Sampai di sini delapan petugas bersenapan otomatis plus dua Polantas mengawali menuju Tambaksari.
Sampai di sini keamanan masih dirasakan, bahkan sesampainya di Jl Ambengan (melawan arus), kembali petugas yang sudah siap di jalan ikut memperkuat keamanan bus Arema menuju stadion. Begitu hendak belok ke Jl Tambaksari menuju pintu masuk, keamanan tidak lagi dirasakan bus milik Ketua Organda Jatim ini.
Tepatnya 200 meter menjelang stadion, hujan batu, sandal, minuman botol dan benda-benda keras mulai menghujam bus, yang memang diketahui Bonekmania berisi pemain Arema.
Tiga kaca di sisi kiri pun ambyar kena sambaran batu dan benda keras. Situasi di sisi kiri, juga terjadi di sisi kanan bus. Pyar..pyar… dua kaca bus sisi kanan juga pecah karena hantaman benda yang sama.
Melihat masa yang mulai beringas, pasukan yang mengawal bus Arema langsung bertindak. Sebagian menahan laju bonek yang ingin merengsek masuk ke bus, sebagian lagi mengawal untuk terus jalan menuju pintu masuk stadion.
Sesampainya di depan stadion, pasukan huru hara dilengkapi tameng langsung membuat pagar betis. Mereka mengamankan jalan pemain Arema keluar dari bus sampai di dalam stadion.
Setelah masuk stadion, ulah Bonekmania belum berhenti. Ribuan bonek yang tidak bisa masuk stadion karena karcis habis, kembali membuat ulah. Mereka berusaha memaksa masuk stadion dengan berusaha mendobrak pintu selatan di Jl Karanggayam dan pintu utara di Jl Bogen.
Tetapi, aksi yang sebelumnya sudah diprediksi Ike Edwin, Kapowil Surabaya ini berhasil digagalkan. Bahkan, ketika itu juga Edwin langsung mengkomando anak buahnya untuk membubarkan konsentrasi massa agar tidak keterusan.
Dalam insiden kerusuhan ini, polisi mengamankan sedikitnya tiga orang Bonekmania, yang sebelumnya sudah diperingatkan tidak anarkis tetapi malah melawan petugas. ‘’Kalau tidak diamankan, mereka justru memicu yang lainnya bertindak,’’ papar petugas, seperti dilansir Malang Post.
Ketika bubaran, yang memakan waktu kurang lebih satu jam dari areal Tambaksari, di jalan-jalan mereka lewati juga tidak banyak terjadi insiden. Kondisi ini sangat jauh berbeda, ketika 4 September 2006 lalu, Arema berhasil melemparkan Persebaya dari Copa Indonesia. ‘’Entah bagaimana jadinya kalau Arema menang. Mungkin Surabaya akan hancur lagi. Lha wong ini menang saja, bonek sudah bertindak seperti itu. Mobil saya digedor-gedor mereka. Padahal jelas-jelas mobil saya plat nomornya L. Saya kecewa berat,’’ kata salah seorang pengemudi dalam siaran radio Suara Surabaya, seperti ditulis Malang Post.

Akan Lapor Komdis

Kejadian penyerangan sejumlah oknum suporter Persebaya atau Bonek terhadap bus yang ditumpangi tim Arema, akan segera dilaporkan ke Komdis PSSI. Langkah itu ditempuh agar ada perbaikan sikap dari para pendukung kesebalasan tim berjuluk Green Force itu.
Apalagi, akibat lemparan batu yang mengakibatkan kaca bus pecah itu sangat mempengaruhi mental pemain. Selain itu, keselamatan pemain terancam akibat suporter tidak bertanggungjawab itu.
Media Officer Arema Indonesia, Sudarmaji mengaku saat ini pihaknya tengah mengumpulkan bukti pelemparan batu oleh Bonek ke rombongan Arema Indonesia. Dia sudah mendapat beberapa gambar adanya batu yang melayang ke arah rombongan tim.
“Masalah ini sedang dibahas oleh manajemen dan pihak yayasan di Malang dan sedang dipertimbangkan,” kata Sudarmaji seperti dilansir Malang Post.
Menurutnya apa yang menimpa tim Arema Indonesia jangan sampai terjadi kepada klub lain. Harapannya, otoritas sepakbola di Indonesia bisa mengambil sikap. Tentu saja, supporter yang rusuh harus diberi pelajaran dan pemahaman supaya persebakbolaan di Indonesia membaik.
“Tujuan utamanya agar tidak terulang dalam laga berikutnya,” imbuhnya.

“Aremania sudah dewasa, kami tidak akan melakukan aksi balasan”

Melalui Sudarmaji, asisten manajer Arema Indonesia Rudy Soesamto menjamin tidak akan ada aksi balasan terhadap Persebaya di Malang. Pasalnya, Aremania sudah dewasa dan tidak akan merugikan klub manapun.
“Aremania sudah dewasa, kami tidak akan melakukan aksi balasan,” seperti ditulis Malang Post.
Seperti diketahui, jelang derby panas Arema melawan Persebaya, rombongan tim Singo Edan selalu mendapatkan teror. Saat tim baru tiba di Hotel Equator tempat tim menginap, langsung mendapatkan caci makian dari suporter. Begitupula saat rombongan akan menjajal lapangan, juga mendapatkan teror. Padahal, aparat keamanan sudah melakukan penjagaan ekstra ketat.
Puncaknya, saat berangkat bertanding menuju stadion. Kaca bus yang ditumpangi pemain dan ofisial hancur dilempari batu.

Arema Ingin Perkuat Posisi di Klasemen

Arema Indonesia siap bangkit. Mereka telah melupakan kekalahan 0-2 oleh Persebaya pada pertandingan ISL 2009-2010 di Gelora 10 Nopember, Surabaya, Sabtu lalu (16/1). Kini Arema Indonesia fokus mempersiapkan diri menghadapi Persik Kediri di Stadion Surajaya, Lamongan, Rabu (20/1).
Media Officer Arema Indonesia Sudarmaji mengatakan, timnya siap tampil maksimal. Target tersebut dicanangkan untuk menutup defisit poin setelah kekalahan di Surabaya. “Kami harus menang agar posisi kami di puncak klasemen tetap aman dari ancaman Persiba Balikpapan,” kata Darmaji seperti dilansir Jawa Pos.

Saat ini, Arema berada di puncak klasemen dengan koleksi 30 poin dari 14 pertandingan. Sedangkan Persiba berada di posisi kedua dengan 27 poin. Hanya, Persiba sudah 15 kali berlaga.

Pelatih Arema Robert Alberts mengatakan sudah mengetahui kekuatan dan kelemahan Macan Putih -julukan Persik- lewat layar kaca. Dia melihat duel Persik saat mengalahkan Persema di Kediri pada Minggu (17/1). “Kami akan mewaspadai beberapa pemain lawan,” ucap pria asal Belanda tersebut. Robert mengatakan, anak asuhnya akan menjaga striker Persik Saktiawan Sinaga dan gelandang Amarildo Souza. Robert menegaskan akan mengasah penyelesaian akhir anak asuhnya. Pierre Njanka dkk digembleng dengan latihan umpan silang dan tendangan jarak jauh di Stadion Petrokimia Gresik kemarin.

Sementara itu, Arema Indonesia juga akan diuntungkan dengan dukungan dari Aremania yang didukung penuh oleh LA Mania di stadion Surajaya nanti. Pasalnya, Aremania dipastikan akan membirukan stadion Surajaya. Apalagi, laga nanti merupakan laga perdana setelah Aremania terkena hukuman sanksi Komdis PSSI

Meneer: Akan Memberikan yang Terbaik Bagi Aremania

Robert Alberts tak akan berjanji menang bila tak yakin dengan kondisi timnya. Dijamu Persik di Surajaya Lamongan, Robert menjanjikan kemenangan kepada ribuan Aremania yang menonton. Kemenangan itu nantinya juga akan menandai momen kemerdekaan Aremania.
Janji yang diucapkan Robert tak main-main. Pasalnya timnya baru saja mengalami kekalahan di Tambaksari Surabaya. Meskipun penyebab kekalahan juga antara lain akibat serbuan bonek dengan melempari bus tim Arema Indonesia.
“Apa janjiku ? tentu akan memberikan yang terbaik bagi Aremania,” terang Robert seperti dilansir Malang Post.
Bila kemenangan berhasil diraih, tentu saja status capolista masih bisa dipertahankan Singo Edan. Paling tambahan tiga poin akan menjadi modal untuk menutup putaran pertama sebagai juara. Arema Indonesia masih menyisakan beberapa pertandingan lagi di Malang.
Keunggulan Arema dalam laga ini adalah bermain dengan dukungan penuh suporter. Selain itu mental pemain dalam kondisi baik termasuk fisiknya karena recovery yang lumayan panjang. Bisa dikatakan para pemain on fire untuk menenggelamkan Macan Putih.
“Arema menang,” tandas Robert.
Kali ini laga Persik Kediri menjamu Arema Indonesia digelar sore sekitar pukul 15.30.

Aremania Serbu Lamongan

Seperti diberitakan Malang Post, laga antara Persik Kediri melawan Arema Indonesia merupakan memontum kebangkitan Aremania. Ribuan Aremania akan mendukung langsung tim kesayangannya ke stadion Surajaya. Sekaligus menandai perayaan kemerdekaan Aremania dari sangsi Komisi Disiplin PSSI.
Sementara itu, Humas Tour Aremania Lamongan Trunojoyo Achmad Ghozali mengatakan, ribuan aremania akan datang ke Lamongan. Khusus di Trunojoyo saja dipastikan bakal ada sekitar 20 bis. Itu belum termasuk bis dari Aremania Kabupaten Malang yang berjumlah 15 unit.
“Nanti akan berangkat bersama-sama dari depan stasiun, kita berjanji tidak anarkhis, aremania sudah dewasa,” tegasnya seperti dilansir Malang Post.
Ghozali memastikan, supporter Persikmania yang notabene sebagai tuan rumah tidak akan datang ke Surajaya. Sehingga seluruh stadion dipastikan bakal terisi penuh oleh Aremania. Selain datang dengan rombongan bis, banyak aremania yang menggunakan kendaraan pribadi.
“Yang memakai mobil pribadi dianjurkan ikut konvoi di depan stasiun, kita berangkat jam sembilan pagi lewat jalur khusus,” ungkap Aremania korwil Klayatan itu.